BATAM, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwako) Batam Nomor 179 Tahun 2023 tentang Ornamen Budaya Melayu Batam guna melestarikan adat istiadat serta budaya Melayu Batam. Dalam Perwako ini disebutkan, ornamen Melayu Batam sebagai identitas diri dan merupakan salah satu kekayaan budaya masyarakat yang ada di Batam yang telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi sehingga perlu dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan.
Perwako ini menindaklanjuti ketentuan Pasal 28 ayat 2 Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu. Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kota Batam, Rudi Panjaiatan membenarkan Perwako Ornamen Budaya Melayu Batam sudah ditetapkan oleh Wali Kota Batam, M Rudi. Rudi menyebutkan, dalam Perwako tersebut ada 15 ornamen budaya Melayu Batam, salah satunya antaranya tunjuk langit. Motif ini ditempatkan di pertemuan lisplang (perabung) atas atau pucuk lisplang.
“Motif ini sebagai ciri khas utama yang melambangkan kepada Tuhan yang Maha Esa,” kata Rudi, Rabu (11/10/2023).
Kemudian ada teban layar, yang kerap dikenal sebagai tebing atau layar atau singap atau bidai, merupakan ragam hias yang terletak di bagian dinding atap rumah. Di bagiannya yang menjorok keluar diberi lantai alang buang yang disebut undan-undan. Bentuknya menandakan makna sebuah bangunan yang bertingkat.
Lalu, pucuk rebung, motif ini biasa ditempatkan pada tangga, pagar lis. Ada juga lebah bergayut yang biasanya ditempatkan di bagian lisplang bangunan menghadap bawah. “Ornamen budaya Melayu Batam berupa hiasan dalam arsitektur bangunan yang ada di Batam baik berupa kerajinan tangan, ukiran, replika, perhiasan, dan sebagainya yang berciri khas budaya Melayu,” terang Rudi. Rudi berharap ornamen budaya Melayu Batam ini dapat dikenal oleh masyarakat Batam.
Pemerintah Kota Batam akan terus menyosialisasikan Perwako ini hingga lini bawah sehingga budaya Melayu tidak tergerus budaya asing. “Berharap kedepannya bangunan, misalnya perkantoran di Batam bercirikan ornamen budaya Melayu Batam,” ujarnya. Batam memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui. Rudi mengajak masyarakat Batam ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di Batam sehingga tetap lestari hingga anak cucu nanti. “Tak hanya pemerintah, masyarakat juga ikut berperan melestarikan kebudayaan Melayu,” pungkas Rudi.